Minggu, 02 Juni 2013

Sang Kiai - Film Terbaru Juni 2013

Posted by ekayulianta 09.53, under , | No comments

Ditengah perfilman Indonesia yang masih mengedepankan unsur komedi bercampur film hantu, percintaan remaja, akhir bulan Mei 2013 kemaren ada film baru, Sang Kiai. Film ini  berlatar belakang dari sebuah harapan untuk mengangkat peran para santri, ustad dan kiai dalam sejarah Indonesia, sebuah film kolosal yang mengangkat kisah perjuangan ulama kharismatik pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, yang juga menjadi tokoh kunci dalam menggerakan santri-santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.




Tak sekadar mengangkat cerita mengenai tokoh Sang Kiai, film karya Rako Prijanto ini juga mengangkat peran dan perjuangan SANG KIAI di era 1942 sampai 1947 lewat Resolusi Jihad-nya serta perjuangan orang-orang di sekitarnya. K.H. Wahid Hasyim, putra Sang Kiai, bersama-sama dengan para santri, yang dikomandoi oleh Harun berusaha mencari jalan keluar dengan caranya masing-masing untuk membebaskan Sang Kiai dari tangkapan serdadu Jepang.


Hadirnya film SANG KIAI ini diharapkan tak hanya sekadar menghibur dan mendidik saja, namun juga bagi generasi muda khususnya dapat mengenal siapa K.H. Hasyim Asy’ari dan memahami bagaimana pemikiran dan perjuangan beliau untuk agama dan bangsa Indonesia. 

Hasyim Asyari bukanlah tokoh politik. Ia hanyalah seorang Kiai. Tetapi mampu membendung serangan pasukan prajurit berkelas dan menjadi pemenang Perang Dunia II. Ini berarti, jika saja ia mau, ia sangat bisa menjadikan bangsa ini sebagai negara Islam. Terbukti, ia malah mengumumkan perang membela tanah air wajib hukumnya.

KH Wahid Hasyim, salah satu putra beliau mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asyari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asyari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asyari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.




Dengan cara damai KH Wahid Hasyim berhasil memenangkan diplomasi terhadap pihak Jepang dan KH Hasyim Asyari berhasil dibebaskan.

Ternyata perjuangan melawan Jepang tidak berakhir sampai disini. Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi. Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy'ari untuk menggalakkan bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip di ceramah sholat Jum'at. Ternyata hasil tanam rakyat tersebut harus disetor ke pihak Jepang. Padahal saat itu rakyat sedang mengalami krisis beras, bahkan lumbung pesantren pun nyaris kosong. Harun melihat masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy'ari mendukung Jepang, hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.




Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH HAsyim Asyari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asyari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. 



Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Blog Archive