Rabu, 07 Desember 2016

Jangan pernah berhenti di tengah badai kehidupan

Posted by ekayulianta 19.04, under | No comments

BADAI KEHIDUPAN
Seorang anak mengemudikan mobilnya bersama ayahnya. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit mendadak menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.

“Bagaimana, Ayah? Apakah kita berhenti saja?,” Si anak bertanya.
“Teruslah.. !”, kata Ayah.

Anaknya tetap menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun mulai turun.
Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan . Terlihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.

“Bagaimana ini Ayah…?”
“Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.

Anaknya tetap mengemudi, walau dengan bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan hanya berjarak beberapa meter saja.
Si anak mulai ketakutan.
Namun ia tetap mengemudi, walaupun dengan sangat perlahan.
Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakannya hujan mulai mereda & angin mulai berkurang.

Setelah beberapa kilometer berikutnya, sampailah mereka pada daerah yang kering dan matahari bersinar.

“Nah sekarang berhenti dan keluarlah,” kata sang Ayah.
“Kenapa sekarang?,” tanya si Anak.
“Agar kau bisa melihat, bagaimana seandainya saat kita berhenti di tengah badai.”
Sang Anak berhenti dan keluar.
Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana.

Dia baru mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI DI TENGAH BADAI karena akan terjebak dalam ketidakpastian.

Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, Teruslah berjalan, Jangan berhenti dan putus asa, karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan dan tak pasti.

Lakukan saja Apa yang dapat kita lakukan dan yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu.

Kita tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus, Karena kita yakin bahwa di depan sana kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...

HIDUP TAK SELAMANYA BERJALAN MULUS!!!
Butuh batu kerikil, supaya kita *BERHATI-HATI*..
Butuh semak berduri, supaya kita *WASPADA*..
Butuh pesimpangan, supaya kita *BIJAKSANA* dalam memilih.
Butuh petunjuk jalan, supaya kita punya *HARAPAN* tentang arah masa depan.
Hidup Butuh Masalah, supaya kita tahu kita punya *KEKUATAN*..
Butuh Pengorbanan, supaya kita tahu cara *BEKERJA KERAS*.
Butuh airmata, supaya kita tahu *MERENDAHKAN HATI*
Butuh dicela, supaya kita tahu bagaimana cara *MENGHARGAI*..
Butuh tertawa dan senyum, supaya kita tahu *MENGUCAPKAN SYUKUR*..
Butuh Orang lain, supaya kita tahu kita *TAK SENDIRI*.

Jangan selesaikan masalah dengan mengeluh, berkeluh kesah, apalagi marah, Selesaikan saja dengan sabar, bersyukur, dan jangan lupa tersenyum.
Teruslah melangkah walau mendapat rintangan. Jangan takut

Saat tidak ada lagi tembok untuk bersandar, karena masih ada lantai untuk bersujud.
Perbuatan baik yang paling sempurna adalah perbuatan baik yang tidak terlihat, namun dapat dirasakan hingga jauh kedalam relung hati.

Jangan menghitung apa yang hilang, namun hitunglah apa yang tersisa.
Sekecil apapun penghasilan kita, pasti akan cukup bila digunakan untuk Kebutuhan Hidup.
Sebesar apapun penghasilan kita, pasti akan kurang bila digunakan untuk Gaya Hidup.

Tidak selamanya kata-kata yang indah itu benar, juga tidak selamanya kata-kata yang menyakitkan itu salah. Hidup ini terlalu singkat, lepaskan mereka yang menyakitimu, sayangi mereka yang peduli padamu. Dan berjuanglah untuk mereka yang berarti bagimu.

Bertemanlah dengan semua orang, tapi bergaulah dengan orang yang berintegritas dan mempunyai nilai hidup yang benar, karena pergaulan akan mempengaruhi cara kita hidup dan masa depan kita. Semoga bermanfaat

Sabtu, 26 November 2016

Positif Thinking

Posted by ekayulianta 10.28, under | No comments

"Bro, aku lagi butuh 500 ribu, pentingggg bangetttt, darurat. Please, tolong pinjami aku dulu ya....". :
Sahabatnya membalas: "Tunggu barang setengah jam ya bro, secepatnya nanti aku transfer".

Sudah lewat dari 1/2 jam . . satu jam . .dua jam.... tapi sahabatnya tidak juga memberi kabar. Ketika di telepon pun ternyata HP nya tidak aktif.

Ia pun mengirim SMS : "Selama ini aku tidak pernah mengecewakanmu brooo.... Tapi kenapa sekarang engkau lari dariku?! Apa salahku?!"

Setelah dibaca, sahabatnya menelepon kembali dan berkata:
"Ya ampun, aku tidak bermaksud mematikan HP untuk lari darimu. Aku mematikan HP karena aku sedang menjual HPku untuk membantu kebutuhanmu.
Lalu, dari sisa penjualan, aku belikan HP second yang murah agar bisa menghubungimu".

Sahabat ku......
Manusia hari ini suka berprasangka karena lingkungan yang suka mempengaruhi...
Ada sangkaan baik... dan ada sangkaan buruk...
Orang yang bersantai...... disangka malas;
Orang yang pakai baju baru..... disangka pamer;
Orang yang pakai baju buruk...... disangka tidak hormat;
Orang makan banyak...... disangka rakus;
Orang makan sedikit..... disangka “diet” ketat;
Orang baik...... disangka buruk;
Orang buruk....... disangka baik;
Orang tersenyum....... disangka mengejek;
Orang bermuka masam...... disangka menyindir;
Orang mengkritik...... disangka tidak senang;
Orang diam..... disangka menyendiri;
Orang menawan...... disangka pakai susuk;
Siapa tahu..
Yang diam itu karena berdoa kepada Tuhan
Siapa tahu...
Yang tersenyum itu karena beramal
Siapa tahu...
Yang bermuka masam itu karena mengenang dosa-dosanya;
Siapa tahu...
Yang menawan itu karena bersih hati dan pikirannya;
Siapa tahu...
Yang ceria itu karena cerdas pikirannya & senantiasa mengingat Tuhan
Siapa tahu..
Yang sering ikut keagamaan itu karena merasa masih kurang ilmu...

Sahabatku..
Hilangkan pikiran negatif....
Kembangkan energi positif...
Biasakan berpikir positif.....
Berikan seribu alasan kebaikan kepada sahabat.....
Agar hidup ini lebih inspiratif.

Tetap tersenyum,
tetaplah SEMANGAT memperbaiki hati ...
Semangat terus beraktifitas

Kamis, 27 Oktober 2016

Gajah vs Sapi

Posted by ekayulianta 18.53, under | No comments

Gajah vs Sapi

Anak : "Pak, yo opo carane nglebokno Gajah
nang njero kulkas ?"
Bapak : "Yo gak iso Le...... Gajah kok dilebokbo
kulkas"
Anak : "Owalah Bapakku, rek gunu ae gak iso..."
Bapak : "La, Koen iso ta nglebokno Gajah nang
njero kulkas ? Yo opo.....?
Anak : "Yo gampil Pak. Carane, Gajahe dicekel..,
lawang kulkase dibuka.., trus Gajahe dilebokno.
Tutup lawang kulkase. Wiss....."
Bapak : "Eealaaaaahh. Sempal utekmu, Nak.
Ngunu tok tah......????"
Anak: Yo ngunu, carane nglebokno gajah nang
kulkas. Maneh yo pak.. Saiki yoopo carane
nglebokno sapi nang jero kulkas.. ??
Bapak : "Hahahaha......Badekanmu tak jawab
ambek kayang, yo.. Gampang.. Sapine dicekel,
lawang kulkase dibuka, trus Sapine langsung
dilebokno, tutupp lawang kulkasee.. yo kan.... ???"
Anak : "Hahaha.......Sampean atik kayang barang.
Salah, pakk. Gak isooo... !"
Bapak : "Lohh... Kok gak iso ??"
Anak : "Iyo. Kan sik ono Gajah nang jero kulkas.
Dadi kulkase dibuka, Gajahe ditokno disek, nek
wis.. Sapine dicekel, dilebokno kulkas, trus
ditutup."
Bapak : "Eaalaaah. Nurut sopo kon Naaaaak....?
Anak : "Terusno yo pak.. Saiki, nek balapan mlayu,
Gajah mungsuh Sapi, sopo sing tekan finish
disek.... ???"
Bapak : "Yo sapiiiii......"
Anak : "Sampean njawab banterr, tapi salah.. Yo
cepet Gajah sing finish, Pak....!"
Bapak : "Beghh.....! Kok iso Le.....??"
Anak : "La Sapine kan sik nang jero kulkas.
Durung ditokno..."
Bapak : "Karepmu, Lee.....!!!"
Anak : "La kok mangkel. Ojo mangkelan taa.
Sepisan maneh pak....."
Bapak : "Ono maneh.....??"
Anak : "Yo opo carane nimbang, supoyo bapake
Gajah karo anake Gajah, abote podo....??"
Bapak : "Kon ngarang ae. Bapake Gajah mesti
luwih gede teko anakke.. Nek luwih gede, yo
luwih abot...."
Anak : "Yo ngunu nek waton njeplak, gak dipikir.
Padahal gampang"
Bapak : Yo opo ..??
Anak : "Kari di photo ae Bapake, Gajah diphoto,
anake Gajah yo di photo..... Pas Photo ukuran 4 x
6.. Trus ditimbang.. Podokaaaaaaan..
....?"..
Bapak : (gregetan karo ngrikiti cagak an umah)
Anak : "Pak....."
Bapak : "Opo...... ?"
Anak : "Nek Gajah karo Sapi nglamar kerjo, sopo
sing diterimo......??"
Bapak : "Mbuh.....!"
Anak : "Sampean tak kandani ae.......Sing diterimo
kerjo Gajah, pak......!."
Bapak : "Kok iso.. ...???"
Anak : "Lamaran Gajah lengkap, ono pas photone.
Sapi gak ono photoe.. Soale sik nang njero
kulkas.....
Pak.....?.. Pak... ? Bapaaaaaak......."
BAPAK : "Mboooh.....!!!!

Selasa, 18 Oktober 2016

Rejeki bukan sekedar uang

Posted by ekayulianta 17.02, under | No comments

Uang memiliki daya tarik yang sangat mengena. Walhasil, orang-orang pun mudah terpana dan terpesona.
Padahal...
Rezeki bukan sekedar uang.
Sekali lagi, bukan.
Yang namanya kesehatan, jodoh, guru, dan sahabat, itu pun rezeki. Bahkan melebihi uang alias tak ternilai. Right? Tanpa kita sadari, justru dengan hadirnya kesehatan, jodoh, guru, dan sahabat ini, kita dimudahkan mencari dan dicari uang.
Ketika diberi uang dan banyak, kita menyebutnya rezeki. Lalu kita pun bersyukur. Sampai-sampai kita terharu. Lha, saat diberi kesehatan, jodoh, guru, dan sahabat, sudahkah kita bersyukur? Benar-benar bersyukur? Jleb!
Syukuri keberadaan guru dan sahabat kita. Salah satu caranya, dengan mendoakan mereka secara diam-diam. Saya ulang, secara diam-diam. Dengan cara ini, malaikat pun 'tak dapat menahan dirinya' untuk mendoakan kita. Insya Allah, itu nyata.
--- Ippho Santosa---

Sabtu, 17 September 2016

Produktifitas Kerja Kita

Posted by ekayulianta 19.08, under , | No comments

Bagaimana cara kita mengukur produktivitas pada karyawan pabrik?  Mudah saja, tinggal dilihat output yang dihasilkan dibagi waktu kerja atau biaya.  Kalau terhadap tugas manajer?  Mulai lebih sulit, kita perlu menentukan tujuan yang ingin dicapai dari posisi itu dan melihat seberapa besar ia telah mencapainya, dibanding biaya.  Tentunya peningkatan kompleksitas terjadi karena sebagian hal yang menjadi target manajer bisa jadi tidak terukur.  Dan terlalu fokus pada yang terukur bisa menghilangkan hal yang esensial yang kebetulan belum bisa terukur.


Rabu, 07 September 2016

Produktifitas Diri

Posted by ekayulianta 19.20, under , | No comments

Salah satu keengganan yang muncul ketika mendengar ‘produktivitas diri’ adalah membayangkan bahwa kata tersebut berasosiasi dengan kerja keras, dengan kehidupan dengan jadwal yang ketat, dengan ke-susahpayah-an.  Wajar-lah kalau kemudian respond yang muncul adalah, ‘kenapa harus produktif?’, ‘saya tidak mau jadi produktif kok,, ‘memangnya kalau tidak produktif, kenapa?’

Produktivitas terkait dengan metode.  Metode untuk mendisain hidup yang kita inginkan.  Untuk itu kita perlu memahami pekerjaan dan kehidupan apa yang kita inginkan dan mengetahui cara untuk mewujudkannya.

Rabu, 31 Agustus 2016

Aplikasi buat dengerin video tanpa harus ada video | Play video without video display

Posted by ekayulianta 22.46, under | No comments

Sebagai pengguna android, banyak player video yang bisa kamu pasang/install di android kamu. Kalau player video bawaan android kita sebagian besar jarang yang bisa di minimize, sehingga ketika kita lihat video gak bisa sambil internetan. Dan buat kamu yang hobi download video musik, video ceramah tapi pengen dengerin suaranya saja, tanpa harus lihat videonya di android kamu.

Rabu, 10 Agustus 2016

Waktu

Posted by ekayulianta 19.40, under , | No comments

Waktu tentu merupakan dimensi penting dari produktivitas diri.  Bahkan bisa jadi juga aspek terpenting dalam kehidupan kita.  Sudah sering kita dengar bahwa kehilangan uang bisa kita cari lagi, tetapi kehilangan waktu, tidak tergantikan.  Dengan logika yang sama, bisa jadi pencuri waktu lebih berbahaya daripada pencuri uang.  Pencuri waktu adalah mereka yang sering membuat kita menunggu, baik sewaktu rapat ataupun terkait dengan pekerjaan-pekerjaan kita yang lainnya.


Selasa, 14 Juni 2016

Ketika Kita Melihat Teman kita Sukses

Posted by ekayulianta 20.10, under , | No comments

Melihat orang lain sukses, terutama orang terdekat, kadang membuatmu merasa sedih. Kamu mungkin mengucapkan selamat dengan wajah yang berbinar-binar dan berseri-seri. Tapi jauh di dalam lubuk hati, kamu merasa sedih dan tertinggal.




Sabtu, 16 April 2016

Diingatkan Kematian

Posted by ekayulianta 19.36, under | No comments

Hari ini saya diingatkan kematian, tetangga saya meninggal dunia hari ini. Sebagai makhluk hidup tentu kita menyakini bahwa suatu saatu nanti kita pasti akan mati Cepat atau lambat kematian itu pasti akan datang dengan sendirinya. Tidak ada satupun makhluk yang hidup didunia ini yang bersifat abadi. Semuanya akan rusak dan mengalami kematian. Oleh karenanya marilah kita sama-sama merenungkan kembali dan berintrospeksi diri tentang keberadaan kita dimuka bumi ini sebagai hamba Allah dalam kehidupan yang fana ini.




Rabu, 30 Maret 2016

Mencintai Pekerjaan

Posted by ekayulianta 19.04, under , | No comments

Kalau misalnya daftar pekerjaan Anda bisa bersalin rupa?  Ia akan berubah jadi apa?  Pangeran/Putri yang menawan atau si buruk rupa?  Bayangkan kalau Anda menemukan bahwa ternyata 20 pending item Anda semuanya si buruk rupa, bertapa beratnya hari Anda bila harus berinteraksi dengan mereka seharian.


Salah satu cara untuk menjadi produktif di tempat kerja adalah kemampuan untuk bisa sesering mungkin berkencan dengan pekerjaan kita.  Kita memang tidak dapat menghindari bahwa ada si buruk rupa di dalam daftar pekerjaan, tetapi menunda melakukan pekerjaan dan memilih menatap-natap saja si buruk rupa tidak akan membuat terselesaikannya tugas tersebut.  Tidak heran bila Brian Tracy kemudian terkenal dengan ungkapannya, ‘just eat that ugly frog’.  Katak disini tentunya mengacu pada pekerjaan yang tidak disukai atau sulit bagi kita.

Kamis, 21 Januari 2016

Seandainya dunia bisa di Pause , walau hanya sebentar

Posted by ekayulianta 19.16, under , | No comments

Baru saja sampai di kantor, Bos sudah memanggil ke ruangan, menanyakan pekerjaan yang dia berikan minggu lalu dan menambah pekerjaan lagi.  Kemudian, ketika sampai di meja kita, sudah ada beberapa dokumen yang perlu kita lihat.  Ratusan e mail, langsung mengantri memasuki inbox kita ketika kita menyalakan komputer.  Overload!!.  Itulah situasi yang kita hadapi, dan biasanya yang pertama terbayang di benak kita, adalah berteriak STOP, menghentikan semua tambahan pekerjaan tersebut.  Saya ingin duduk tenang, mengatur nafas dengan baik, dan mengatur kembali jadwal saya.  Seandainya…..




Kebanyakan kita, dalam situasi tersebut akan melarikan diri sehingga kita tidak tahu lagi berapa banyak pending item yang kita ‘coba lupakan’, sampai akhirnya ada yang berteriak mengingatkan kita, entah itu atasan kita, bawahan kita, atau mesin yang rusak, atau mobil yang mogok, atau atap rumah yang ambrol atau bahkan anak kita yang belum dibelikan mainan padahal ulang tahunnya sudah lewat 3 bulan.

Tags

Blog Archive