Film Java Heat ini bercerita mengenai perjuangan seorang marinir AS bersama seorang detektif Muslim lokal yang berusaha mencari dalang di balik serangan bom di Yogyakarta.
Film "Java Heat” ini mengikuti langkah serangkaian film Amerika yang diproduksi di Indonesia. Film “Eat, Pray, Love” yang dirilis tahun 2010 menceritakan bagaimana tokoh utama yang diperankan Julia Roberts berkelana di Bali untuk menemukan cinta sejati pasca perceraiannya. Tahun lalu sutradara Oliver Stone merilis film “Savages” –tentang dua petani marijuana dan pacarnya yang harus berhadapan dengan kartel narkoba Meksiko –dengan latar belakang di pulau Moyo.
Jake (Kellan Lutz) mengaku sebagai asisten dosen asing yang selamat dari ledakan bom, diintrograsi karena merupakan satu-satunya saksi mata yang menyaksikan kejadian bom teroris yang menewaskan anak Sultan, yaitu Sultana
Namun Hashim (Ario Bayu) yang seorang detektif dari kesatuan elit Densus 88 curiga terhadap Jake. Jake menjadi salah satu saksi kunci dalam serangan bom bunuh diri pada sebuah pesta amal yang menyebabkan seorang putri keraton cantik, Sultana (Atiqah Hasiholan) tewas terbunuh. Sultana sendiri merupakan figur perempuan terpopuler di negara tersebut.
Kejadian demi kejadian membuat Hashim semakin menaruh curiga kepada Jake. Namun suatu hari, saat kendaraan yang ditumpangi Hashim dan Jake diserang oleh sekelompok teroris, Jake menyelamatkan nyawa Hashim dan terlihat kemampuan Jake yang sebenarnya dalam menguasai senjata. Suatu keahlian yang tak mungkin dimiliki oleh seorang asisten dosen.
Akhirnya Hashim dan Jake bekerja sama untuk menyelesaikan kasus tersebut dan memastikan apakah yang terbaring di kamar mayat itu benar Sultana? karena banyak kecurigaan bahwa jasad Sultana telah diganti oleh jasat PSK dari gangster cina karena ada tatto macan di paha Sultana.
Di sisi lain, istri dan anak-anak Hashim diculik oleh orang misterius. Kejadian penuh dengan ketegangan dan aksi memperkuat kerjasama Jake dan Hashim untuk membongkar apa yang terjadi.
Pertarungan semakin sengit terjadi di candi Budha terbesar di dunia, Borobudur saat perayaan Waisak. Di keramaian festival pelepasan lampion, pertukaran antara sandera dengan perhiasan yang diminta tersamarkan oleh hiruk pikuk pesta. Adegan kejar-kejaran menyelamatkan Sultana yang masih hidup di area Borobudur, dan akhirnya Sultana pun terselamatkan.
Ekarockcity paling suka film ini karena menampilkan kehidupan, tradisi khususnya warga Jogja yang sangat kental dlm film ini. Juga pas ending cerita ketika Jake memberikan kalung Sultana asli, itu adegan yang sedikit menyindir jajaran aparat kepolisian kita yang sukanya korupsi, mengambil harta yang bukan haknya. Ini film manca tapi Indonesia banget.....hehe
Makanya sayang & rugi kalau kamu tidak menonton film ini.
0 komentar:
Posting Komentar