Buku bukan hanya menjadi bahan bacaan di waktu senggang. Namun, udah
menjadi tali pengikat manusia dengan kebudayaan. Buku pun tidak lekang
dimakan waktu karena wujudnya terus mengikuti perubahan zaman. Mulai
dari berbentuk gulungan, naskah kuno, kertas cetak, hingga akhirnya
masuk sebagai aplikasi komputer tablet. Buku menjadi alat berharga untuk
berbagi pengetahuan dan keterbukaan pada dunia.
Hari buku sedunia yang jatuh pada hari ini 23 April merupakan sebuah peringatan yang jarang sekali diketahui. Perayaan ini diorganisir pertama kali oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) di tahun 1995.
Pepatah mengatakan bahwa buku merupakan jendela dunia. Dengan buku kita bisa mengetahui berbagai hal, ya walaupun sekarang nampaknya sudah mulai dikalahkan oleh internet tapi bagi saya buku tetap harus menjadi prioritas.
Peringatan hari buku memang tak semeriah Hari Kartini tgl 21 April kemaren, tapi percaya atau tidak, semua peringatan hari-hari ini bisa diingat karena adanya buku. Para tokoh zaman dahulu yang menuliskannya di selembaran kertas-kertas dan kemudian membukukannya. Kumpulan surat-surat Ra. Kartini pun akhirnya menjadi sebuah buku.
Hari buku sedunia yang jatuh pada hari ini 23 April merupakan sebuah peringatan yang jarang sekali diketahui. Perayaan ini diorganisir pertama kali oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) di tahun 1995.
Pepatah mengatakan bahwa buku merupakan jendela dunia. Dengan buku kita bisa mengetahui berbagai hal, ya walaupun sekarang nampaknya sudah mulai dikalahkan oleh internet tapi bagi saya buku tetap harus menjadi prioritas.
Peringatan hari buku memang tak semeriah Hari Kartini tgl 21 April kemaren, tapi percaya atau tidak, semua peringatan hari-hari ini bisa diingat karena adanya buku. Para tokoh zaman dahulu yang menuliskannya di selembaran kertas-kertas dan kemudian membukukannya. Kumpulan surat-surat Ra. Kartini pun akhirnya menjadi sebuah buku.
Buku itugudang ilmu. Yang lebih tepat, menurut saya, buku adalah ladang ilmu. Ladang tempat menyemaikan benih. Benih
yang unggul akan bagus hasilnya. Benih buruk, buruklah buahnya. Tak heran ada
buku yang menjadi ladang maksiat, mengubah pikiran orang menjadi marxis dan
melekatkan ateisme di selaput kelabu otaknya. Bersamaan dengan itu, ada buku
yang menjadi ladang kebaikan, menggiring orang pada kebenaran dan hiburan bagi
kalbu.
0 komentar:
Posting Komentar